Kreativitas adalah kemampuan seseorang
atau individu untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli,
yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Kreativitas
tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada
dipadukan sesuatu yang baru.
Kreativitas
Iklan adalah pesan iklan yang mengandung ide orisinal, berbeda, baru, dan tak
terduga oleh audiensnya. Indikatornya adalah orisinalitas ide, penyampaian
pesan yang berbeda, kebaruan pesan iklan dan cerita iklan yang tak terduga.
Kreativitas iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas
iklan.
Kreativitas
hampir selalu digunakan dalam periklanan, karena kreativitas dapat membantu
periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan, meningkatkan nilai
dan dapat “meledakkan” periklanan. Iklan harus menimbulkan empulse atau dorongan untuk membeli bagi konsumen, yang berarti
iklan harus jelas, mudah dipahami, dan menawarkan solusi. Sebuah iklan harus
menginformasikan keunikan dan keunggulan sebuah produk.
Kreatifitas iklan adalah how
to say sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan
pesan iklan (what to say) kepada
audiens. Prinsip pertama kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa
kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka,
memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian
dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah
penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman,
Maas & Nisenholtz, 2005).
Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya
iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni
atau antara agen dan klien. (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005).
Beberapa pendekatan yang digunakan
dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim,
2005) yaitu :
– Plesetan
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.
– Visual produk
Penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.
– Headline atau tipografi
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.
– Logo
Menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.
– Makna ganda
Sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.
– Tokoh sebagai endoser
Penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.
– Sex
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual.
– Fungsi produk
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.
– Plesetan
Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan.
– Visual produk
Penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen.
– Headline atau tipografi
Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu.
– Logo
Menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan.
– Makna ganda
Sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus.
– Tokoh sebagai endoser
Penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan.
– Sex
Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual.
– Fungsi produk
Memindahkan fungsi dari suatu produk pada pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut.
Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang
bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang. Biasanya
saat brainstorming tim kreatif menggunakan strategi tertentu dalam eksekusi
kreatif. Strategi tersebut dengan cara melantur, lanturan disengaja untuk
tujuan tertentu dengan tetap menjaga relevansinya, maksudnya adalah melantur
sejauh-jauhnya namun merelevansikan sedekat-dekatnya (Hakim, 2005).
Perkembangan
televisi di Indonesia telah mendorong industri periklanan, di tengah persaingan
ketat, creator iklan mesti menyajikan sebuah iklan kreatif. Persaingan yang
semakin ketat menuntuk inovasi dan kreativitas dalam berpromosi. Melalui iklan
di media cetak maupun media elektronik merupakan upaya promosi yang ampuh untuk
menarik pelanggan. Melalui iklanlah konsumen biasanya mengenal suatu produk dan
tergerak untuk melakukan pembelian. Sementara bagi perusahaan, iklan dinilai
menjadi corong yang eektif untuk mempengaruhi manyarakat agar berpikir dan
bertindak sesuai pesan yang disampaikan dalam iklan.
Cara memunculkan kreativitas adalah sebagai berikut:
1. Convention
1. Convention
Analisislah
kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita
berfikir inside the box. Karena sebelum kita berfikir outside the box kita
harus tahu dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya.
2. Disturbtion
2. Disturbtion
Ditahapan
inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan.Buat
daftar ide sebanyak-banyaknya.
– Inkubasi
– Inkubasi
Bagian
dari ‘stress’, hang. Tips-nya adalah harus keluar dari masalah (refreshing)
asal jangan terlalu lama.
– Iluminasi
– Iluminasi
Sebuah
ide Timbul dan memberikan semangat untuk melaksanakan Ide!
3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)
3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat)
Dari
daftar ide yang ditemukan, mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar