Bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia, televisi adalah media yang paling ampuh
untuk mengusir rasa bosan dan jenuh. Kesibukan yang tiada henti membuat
sebagian orang sulit untuk memperoleh hari libur, dan ketika ada sedikit waktu
luang pilihan langsung tertuju untuk menonton televisi. Namun sayangnya,
tayangan televisi-televisi yang beredar saat ini sebagian besar adalah tayangan
yang kurang pantas untuk ditayangkan, apalagi untuk golongan anak-anak, seperti
tayangan kekerasan, mistis, perdukunan, takhayul, dan lain lain walaupun
tampaknya dikemas secara islami. Maka tak heran, televisi dianggap sebagai
salah satu faktor terjadinya tawuran antar pelajar, ritual sesajian yang kurang
masuk akal, percaya kepada hal-hal yang tabu dan lain sebagainya.
Program
televisi yang menayangkan tentang kekerasan semakin sering ditayangkan, mulai
dari cerita perang, laga, kartun dan kejahatan. Program tersebut lebih
menonjolkan adegan kekerasan, seperti tayangan adu laga semacam Smackdown yang menonjolkan kesadisan adu
domba yang banyak mempengaruhi perilaku anak-anak dan kecenderungan anak untuk
melakukan suatu adegan dalam tayangan tersebut tanpa pengawasan orangtua.
Film
kartun yang lebih ditujukan kepada anak-anak pun sudah banyak dipengaruhi
bumbu-bumbu kekerasan dalam setiap adegan seperti contoh dalam film kartun
berjudul Doraemon dimana adegan Giant
yang suka memukul Nobita apabila. Selain itu baru-baru ini ada beberapa kartun
yang sudah diberi ‘lampu kuning’ oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena
dianggap tidak mendidik untuk anak-anak diantaranya Bima Sakti (ANTV) dimana adegan kekerasan pada kartun ini terletak
pada penyelesaian masalah yang selalu menggunakan kekerasan fisik oleh tokoh
utama. Selanjutnya Tom and Jerry (ANTV,
RCTI, dan Global TV) adegan kekerasannya ada pada setiap ‘perburuan’nya, Tom
selalu menggunakan cara-cara berbahaya demi dapat menangkap Jerry meskipun
selalu gagal. Lalu ada Crayon Sinchan (RCTI)
yaitu adegan kekerasan ketika Sinchan melakukan kesalahan lalu dihukum oleh
orangtuanya. Orangtuanya menghukum Sinchan dengan cara memukul kepala Sinchan
hingga benjol dan Spongebob Squarepants
(Global TV) ada banyak perkataan dan perbuatan yang tidak pantas ditiru oleh
anak-anak seperti adegan melorotkan celana, merobekkan celana, dan meledek.
Selain
program televisi yang menayangkan tentang kekerasan, tayangan mistik dan
misteri sudah semakin mempengaruhi pemirsa sehingga nyaris seluruh siaran
televisi menghadirkan tayangan berbau mistis yang menonjolkan kisah-kisah
misteri, roh-roh alam gaib, dan lain lain. Pada awalnya tayangan mistisme
banyak berupa pemberitaan, kemudian menjadi tayangan sinetron dan film yang
berbasis tradisi masyarakat. Tingginya minat masyarakat terhadap hal-hal yang
berbau mistik terdeteksi melalui hasil rating mendorong stasiun televisi untuk
meraih peruntungan dengan berlomba-lomba menyajikan tayangan mistik dalam
berbagai versi pembahasan. Seperti pada tayangan Dunia Lain (Trans 7) yang awalnya ditayangkan 1 kali seminggu, dan
sekarang ditambah menjadi 3 kali tiap minggu. Dunia Lain lebih banyak mengeksploitasi dunia lain seperti yang
berhubungan dengan jin, setan, santet dan lain lain. Program tayangan Dunia Lain terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu:
·
Objek atau tempat misteri
→
Pendapat saksi yang pernah berinteraksi secara mistik dengan lokasi atau objek,
rumor yang berkembang dalam masyarakat tentang objek.
·
Deteksi paranormal tentang objek misteri
→
Pendekatan kekuatan alam gaib atau mistik pada objek, wujud-wujud penampakan di
lokasi objek, penentuan lokasi uji nyali.
·
Uji nyali
→
kontak peserta dengan alam gaib secara langsung, penjelasan paranormal tentang
apa yang dialami peserta uji nyali
Kelebihan
tayangan ini adalah para penonton seolah-olah diajak mengalami bersama apa yang
dialami oleh peserta uji nyali. Sehingga fenomena apapun dalam tayangan
tersebut tekesan asli dan tanpa rekayasa.
Perkembangan
teknoogi media masa telah banyak berpengaruh terhadap kehidupan masayarakat.
Banyak tayangan-tayangan televisi yang menimbulkan permasalahan sosial. Bila
media masa masih menjadi suatu industri yang mencari keuntungan, maka akan
terjadi perubahan terhadap budaya masa depan. Budaya kekerasan dan mistisisme
akan menjadi budaya baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar