Selasa, 16 Juni 2015

Makna Pancasila dalam Islam



 Ketuhanan Yang Maha Esa

a)         Peran sila pertama Pancasila yaitu;

·                  Saling menghormati dan menghargai kepercayaan masing-masing tersebut, maka akan tercipta kedamaian dan ketentraman. Dengan saling menghormati tidak akan terjadi perpecahan yang hanya akan membawa keburukan bagi semua.
·                  Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sudah seharusnya kita mempertebal keimanan kita agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal baru dari berbagai belahan dunia.
·                  Dari sila tersebut kita diajarkan untuk percaya pada satu Tuhan. Dimana seorang umat diajarkan untuk mengurus urusan agamanya masing-masing tanpa mencampuri urusan agama orang lain.
·                  Berperan dalam pendidikan yang menjelaskan bahwa Tuhan menurunkan wahyu kepada manusia melalui utusannya, sehingga wahyu tersebut menjadi suatu pengetahuan bagi manusia. Manusia memperoleh kebenaran dan pengetahuan tersebut melalui wahyu yang diberikan Tuhan kepada manusia. Pengetahuan tersebut dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam mendidik seseorang agar menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan-Nya.
b)      Dasar sila pertama sesuai dengan dasar syariat Islam
Allah berfirman:
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi25 Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”. (Al Baqarah: 255)
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa”. (Al Ikhlas : 1) 
Sebagaimana tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 255, missi Islam adalah untuk menegakkan kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH, tidak ada Illah kecuali hanya Allah saja. Jadi konsepsi dalam Islam hanya ada satu Illah saja, yaitu Allah Azza wa Jalla. Selainnya tidak!!! Tidak ada tuhan Yesus, tidak ada Sang Yhang Whidi, tidak ada Tao, tidak ada tuhan-tuhan lainnya. Yang ada hanya Allah Azza wa Jalla. 
Pancasila mengakui adanya tuhan-tuhan selain Allah, sedangkan Islam melarangnya (Musyrik/Kafir). Allah berfirman:
“Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih”. (Al Maidah: 73)
Jadi disini jelaslah bertentangan konsep Islam dengan Pancasila. Akibat adanya kesatuan Tuhan dalam Pancasila dianggapnya semua agama adalah baik dan benar, inilah kemusyrikan yang nyata, jelas-jelas melanggar konsep Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab26 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (Ali Imran: 19)
Jadi jelaslah sila pertama dari Pancasila ini sangat bertentangan dengan Islam, karena dapat membuat seorang Muslim menjadi musyrik kepada Allah.

2.               Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pelaksanaan sila kedua terutama dalam menangani hak asasi manusia
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
Sila Kedua, mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sebagaimana tercantum dalam Deklarasi HAM PBB yang melarang adanya diskriminasi. Pasal 7 (Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi semacam ini).

Pelaksanaan sila kemanusiaan yang adi dan beradab diartikan sebagai penghargaan kepada hak asasi manusia,walaupun masih banyak pelanggaran yang terjadi. Pelanggaran-pelanggaran tersebut bersifat vertical dan horizontal.
Pelanggaran vertical terjadi antara aparatur Negara dengan rakyat, contohnya militer yang masih mendominasi jalannya pemerintahan.sedngkan pelanggaran horizontal terjadi antara kelompok-kelompok rakyat seperti sekelompok preman terhadap orang lain. Dengan adanya sila kemanusiaan yang adil dan beradab diharapkan dapat menghapuskan praktek pelanggaran hak asasi manusia yang ada di Negara kita.

3.               Persatuan Indonesia
a.    Makna sila persatuan Indonesia dan berkaitan dengan kasus kasus sparatisme
Makna sila ketiga yaitu kita diajarkan untuk bersatu walaupun kita berbeda agama, kebudayaan, ras, suku bangsa dan sebagainya, namun kita tetap sama yaitu warga negara Indonesia yang berpedoman pada pancasila. Walaupun kita berbeda, kita tak sama namun dengan adanya sumpah pemuda, kita memiliki tumpah darah yang sama, bangsa yang sama, dan bahasa yang sama sebagai pemersatu perbedaan diantara kita semua.
Munculnya berbagai gerakan separatis di Indonesia seperti GAM di Aceh, RMS di Maluku dan OPM di Papua lebih disebabkan oleh ketidakadilan ekonomi yang dirasakan oleh rakyat di wilayah-wilayah tersebut akibat kegagalan Pemerintah dalam mensejahterakan mereka.
Ketidakdilan ekonomi sebagai pemicu gerakan separatis ini juga pernah diakui sendiri oleh Pemerintah. Wapres Jusuf Kalla, misalnya, pernah menyatakan bahwa aksi separatisme di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Papua, Republik Maluku Selatan (RMS), dan masalah Poso Sulawesi Tengah yang belum selesai hingga sekarang serta masalah terorisme disebabkan oleh ketidakadilan ekonomi.

b.   Sikap apabila ada gerakan sparatisme di Indonesia

Kunci menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut adalah menciptakan keadilan ekonomi, dalam arti, kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia itu harus sungguh-sungguh terwujud.

4.      Asas musyawarah dengan dasar surah Ali-Imron:159

Kata musyawarah berasal dari akar kata arab (syawara) yang artinya, secara kebahasaan ialah mengeluarkan madu dari sarang lebah. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud, dengan musyawarah itu ialah berunding antara seseorang dengan orang lain, antara satu golongan dan golongan lain, mengenai suatu masalah, dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama.
Mengacu kepada Al-Qur’an surah Ali Imran, 3: 159, maka di dalam pergaulan hidup bermasyarakat, khususnya dalam bermusyawarah, hendaknya diterapkan prinsip-prinsip umum sebagai berikut ini:
1.     Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah lembut, dan penuh kasih sayang.
2.     Dalam bermusyawarah hendaknya bersikap dan berperilaku baik, seperti: tidak berperilaku keras, dengan tutur kata yang sopan, saling menghormati, dan saling menghargai, serta melakukan usaha-usaha agar hasil musyawarah itu berguna.
3.     Para peserta musyawarah hendaknya berlapang dada, bersedia memberi maaf apabila dalam musyawarah itu terjadi perbedaan-perbedaan pendapat, dan bahkan terlontar ucapan-ucapan yang menyinggung perasaan, juga bersedia memohonkan ampun atas kesalahan para peserta musyawarah, jika memang bersalah.
4.     Hasil musyawarah yang telah disepakati bersama hendaknya dilaksanakan dengan bertawakal kepada Allah SWT. Orang-orang yang bertawakal tentu akan berusaha sekuat tenaga, diiringi dengan doa kepada Allah Azza wajalla, sedangkan hasilnya diserahkan kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT itu menyukai orang-orang yang bertawakal.

Suatu hal yang perlu disadari bahwa musyawarah yang diterapkan dari mulai lembaga terendah yaitu keluarga, sampai dengn lembaga tertinggi, yaitu MPR, hasilnya jangan sampai menyimpang dari ajaran Allah SWT dan Rasul-nya (Al-Qur’an dan Hadis)

5.         Makna keadilan social beserta contoh
Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.

Contoh keadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara misalnya pemerataan dalam segala bidang terutama dalam bidang ekonomi.Tapi sampai sekarang ini belum dapat dirasakan oleh banyak orang,masih banyak orang hidup dibawah garis kemiskinan.ini menunjukkan pemerintah belum dapat memaksimalkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar