PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk telah menjalankan Program (CSR). Corporate
Social Responsibility adalah tanggung jawab perusahaan secara sosial yaitu
komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan,
bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut
komuniti-komuniti setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan (Budimanta, Prasetijo, dan Rudito, 2004,
p.72).
Sebagai
perusahaan yang bertanggung jawab, PT. HM Sampoerna Tbk. telah melaksanakan
CSR. Keberhasilan Program Corporate Social Responsibility merupakan
hasil kerjasama PR PT. HM Sampoerna dengan berbagai pihak, salah satunya adalah
community development. Community development adalah kegiatan
pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial,
ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan
kegiatan pembangunan sebelumnya.
Program
CSR yang telah dilakukan oleh Sampoerna meliputi berbagai sektor kehidupan di
dalam masyarakat, yakni: pendidikan, pemanfaatan potensi dan sumber daya
masyarakat sekitar, kesehatan, sosial dan budaya, pengembangan infrastruktur,
dan aspek strategis lainnya. Program CSR Sampoerna dibagi menjadi beberapa
program utama, yaitu: Sampoerna goes to campus, pendidikan, community
development, lingkungan, sosial, dan employee.
Suatu
perusahaan memiliki pihak internal dan eksternal. Sebagai perusahaan dagang
publik, sampoerna memiliki tanggung jawab sosial, sebagai berikut:
1. Menyediakan
sumber lapangan kerja dengan komitmen nyata pada diversitas dalam perekrutan,
promosi karir, dan gaji karyawan dari semua level.
2. Berupaya
mendapatkan profit dan memberikan pendapatan yang masuk akal bagi share holder-nya.
3. Menyusun
dan memenuhi sasaran strategis yang memberikan pertumbuhan dan daya saing
jangka panjang.
4. Patuh
dan menuruti aturan pemerintah berkenaan dengan aturan keamanan, kesehatan, dan
lingkungan kerja.
5. Menyisihkan
sebagian pendapatan pertahun untuk tujuan filantropi (amal).
6. Mempertahankan
standar operasi tiap Negara.
7. Berpartisipasi
aktif dalam preses kebijaksanaan publik yang mempengaruhi perusahaan, industri
dan stakeholder lain.
Sampoerna Foundation (SF) yang sampai saat ini telah
memberikan lebih dari 18.300 beasiswa dari tingkat SD hingga S2, juga
menjalankan School Quality Improvement
Program ( SQIP) dengan mengadopsi
enam sekolah di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali. Di Aceh SF bekerjasama
dengan mitra lokal dan internasional menata kembali sistem pendidikan yang
hancur. SF juga memfasilitasi sektor swasta yang mendukung perkembangan
pendidikan nasional melalui program CSR dengan cara mengelola dana CSR
dan memberkan akses magang di perusahaa-perusahaan besar.
Stakeholder
eksternal Sampoerna Foundation (SF) adalah :
1.
ITB,
mendirikan Sekolah Bisnis Sampoerna School of Business and Management ITB (SSMB
ITB) yang menargetkan mahasiswa dari kalangan eksekutif dan pimpinan
perusahaan. Sekolah yang memulai program eksekutif Master of Business
Management (MBA) pada Februari mendatang ini lebih fokus pada analisis
kasus-kasus perusahaan baik lokal maupun luar negeri.
2.
Masyarakat,
dimana terjadi hubungan saling keterkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dalam menjalankan suatu perusahaan yang bertujuan sebagai penyeimbang
dalam suatu perusahaan, perusahaan tidak dapat berjalan sendiri dan egois
karena harus memandang beberapa aspek yang saling berkaitan seperti yang telah
di jelaskan dalam bab sebelumnya. Dulu, perusahaan bisa berlaku acuh kepada
masyarakat sekitar, dan mereka hanya berhubungan dengan pemerintah. Namun, saat
ini masyarakat semakin kritis denga ekspektasi yang tinggi.
3.
Pemerintah,
memiliki kekuasaan untuk memberikan perijinan. Dalam masyarakat yang masih
ditandai dengan adanya KKN yang masih kuat, bukan tidak mungkin kekuasaan
pemerintah dalam memberikan perijinan dapat mengagalkan semua rencana yang
disusun oleh perusahaan.
Program CSR yang baik, harus mencerminkan triple bottom line, yang meliputi
kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan program yang baik, perusahaan
akan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat dan secara tidak langsung
akan mendorong kinerja perusahaan. Ada tiga slogan yang harus dijaga
perusahaan, yakni people, planet, profit.
Menurut Sapto Handoyo Sakti, direktur komunikasi Sampoerna
Foundation bahwa melalui program yang mereka lakukan ini dapat membantu
memperbaiki institusi pendidikan di Indonesia. Begitu seriusnya mereka terhadap
CSR, hingga ada dana alokasi khusus untuk itu. Tahun ini SF mengalokasikan dana
sebesar Rp 50 miliar untuk program perluasan akses dan peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar