Senin, 19 Oktober 2015

Partai Golongan Karya (Golkar)



Partai Golongan Karya (GOLKAR)
       I.            Mendeskripsikan kandidat partai yang dimiliki oleh partai Golongan Karya (Golkar)
Empat kandidat Ketua Umum Golkar untuk menggantikan Aburizal Bakrie adalah:
1.      Agung Laksono
Salah satu organisasi massa (Ormas) pendiri Partai Golkar (PG) yaitu Kosgoro 1957 menetapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) Agung Laksono (AL) sebagai calon Ketua Umum (Ketum) pengganti Aburizal Bakrie (ARB). Agung dinilai figur yang tepat dan pas untuk menduduki Ketum PG. Agung siap bersaing dengan calon Ketum lainnya, termasuk ARB jika hendak maju lagi menjadi Ketum lagi untuk periode 2014-2018. Agung adalah Ketum Kosgoro 1957.
2.      Priyo Budi Santoso
Priyo Budi Santoso yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR mengaku mendapat dukungan dari salah satu ormas Partai Golkar, yaitu MKGR, untuk menjadi pengganti Ical alias ARB sebagai Ketua Umum Partai Golkar oleh MKGR.
3.      Sharif Cicip
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya (Golkar) Akbar Tanjung meyakini bahwa Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan posisi Aburizal Bakrie (Ical) setelah Ical menjadi Presiden RI kelak. Keyakinan Akbar semakin terlihat pada saat beberapa kali Ical memuji-muji Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut disetiap acara-acara internal Partai Golkar. "Meski tidak secara eksplisit, dia (Ical) sedang mempromosikan Cicip," tegas Akbar.
4.      Mahyuddin
Wakil Ketua MPR RI yang juga Politikus Partai Golkar, Mahyuddin menyatakan dirinya maju sebagai calon ketua umum Golkar pada Munaslub yang rencananya digelar beberapa waktu mendatang.Regenerasi kepemimpinan dalam Munaslub itu menjadi penting demi memastikan Partai Golkar solid menghadapi pilkada serentak dan Pemilu 2019 nanti.
    II.            Ideologi Partai Golongan Karya (Golkar)
-          Ideologi Partai Golkar adalah Pancasila, sebagaimana dituangkan pada pasal 5 AD/ART Partai Golkar bahwa “Partai Golkar Berdasarkan Pancasila”
-          Dalam pandangan Partai Golkar, Pancasila adalah ideologi, falsafah dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila bukan idologi yang dogmatik, tertutup/statis, melainkan ideologi yang hidup, terbuka dan dinamis, yang mampu menyerap dan merespon berbagai dinamika, tantangan/tuntutan dan perubahan (serta dalam konteks menyikapi reformasi, Golkar dengan paradigma barunya tetap menempatkan Pancasila sebagai ideologi , falsafah dan dasar negara serta jati diri bangsa yang tidak berubah.
-          Dalam analisis sistem kepartaian, Partai Golkar secara ideologi politik dapat dikelompokkan sebagai “partai tengah” yang berciri moderat dan tidak ekstrim dan berorientasi program. Hal ini selaras dengan posisi dan titik berat Golkar sejak awal merupakan organisasi sosial politik yang di dalam perjuangannya memperhatikan keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual. Di sisi lain, menurut Anies Baswedan (2004), partai Golkar merupakan partai Nasionalis-inklusif yang akomodatif dan terbuka terhadap berbagai kelompok sosial di masyarakat termasuk kelompok keagamaan.
 III.            Anggaran Dasar Partai Golkar
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Bagian Kesatu
NAMA
Pasal 1
Partai ini bernama Partai Golongan Karya disingkat Partai GOLKAR.
Bagian Kedua
WAKTU
Pasal 2
Partai GOLKAR merupakan kelanjutan Sekretariat Bersama Golongan Karya yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Bagian Ketiga
KEDUDUKAN
Pasal 3
Dewan Pimpinan Pusat Partai GOLKAR berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
BAB II
KEDAULATAN
Pasal 4
Kedaulatan Partai GOLKAR ada di tangan Anggota dan dilaksanakan menurut ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
BAB III
ASAS DAN SIFAT
Bagian Kesatu
ASAS
Pasal 5
Partai GOLKAR berasaskan Pancasila.

Bagian Kedua
SIFAT
Pasal 6
Partai GOLKAR bersifat mandiri, terbuka, demokratis, moderat, solid, mengakar, responsif, majemuk, egaliter, serta berorientasi pada karya dan kekaryaan.
BAB IV
TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
TUJUAN
Pasal 7
Partai GOLKAR bertujuan :
  1. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD 1945;
  2. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945;
  3. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  4. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati kebenaran, keadilan, hukum, dan Hak Asasi Manusia.
Bagian Kedua
TUGAS POKOK
Pasal 8
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, tugas pokok Partai GOLKAR adalah memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum, serta pertahanan dan keamanan nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.
Bagian Ketiga
FUNGSI
Pasal 9
Partai GOLKAR berfungsi :
  1. Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
  2. Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela Pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan;
  3. Menyerap, menampung, menyalurkan, dan memperjuangkan aspirasi rakyat, serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
BAB V
DOKTRIN, IKRAR, DAN PARADIGMA
Bagian Kesatu
DOKTRIN
Pasal 10
  1. Partai GOLKAR mempunyai Doktrin KARYA DAN KEKARYAAN yang disebut “KARYA SIAGA GATRA PRAJA”;
  2. KARYA SIAGA GATRA PRAJA adalah kesatuan pemikiran dan paham-paham yang menyangkut pengembangan serta pelaksanaan karya dan kekaryaan secara nyata dalam perjuangan Partai GOLKAR;
  3. KARYA SIAGA GATRA PRAJA merupakan pedoman, pegangan, dan bimbingan dalam melaksanakan segala kegiatan dan usaha dalam bidang ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial, dan budaya;
  4. Doktrin Partai GOLKAR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam naskah tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.
Bagian Kedua
IKRAR
Pasal 11
  1. Partai GOLKAR mempunyai ikrar yang disebut PANCA BHAKTI;
  2. PANCA BHAKTI adalah penegasan kebulatan tekad sebagai pengejawantahan doktrin untuk mewujudkan tujuan Partai GOLKAR;
  3. PANCA BHAKTI merupakan pendorong dan penggugah semangat dalam melaksanakan perjuangan Partai GOLKAR;
  4. Ikrar PANCA BHAKTI berbunyi sebagai berikut :
    1. Kami warga Partai Golongan Karya adalah insan yang percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
    2. Kami warga Partai Golongan Karya adalah pejuang dan pelaksana untuk mewujudkan cita-cita Proklamsi 1945, pembela serta pengamal Pancasila;
    3. Kami warga Partai Golongan Karya adalah Pembina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak setia kawan;
    4. Kami warga Partai Golongan Karya bertekad bulat melaksanakan amanat penderitaan rakyat untuk membangun masyarakat adil, makmur, aman, tertib, dan sentausa;
    5. Kami warga Partai Golongan Karya setia kepada Undang Undang Dasar 1945, mengutamakan kerja keras, jujur, dan bertanggung jawab, dalam melaksanakan pembaharuan dan pembangunan.
Bagian Ketiga
PARADIGMA
Pasal 12
  1. Partai GOLKAR mempunyai paradigma yang merupakan cara pandang Partai GOLKAR tentang diri dan lingkungannya melalui pembaharuan internal dan eksternal dalam rangka mewujudkan tujuan partai.
  2. Paradigma Partai GOLKAR sebagaimana pada ayat (1) dituangkan dalam naskah tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini.
 IV.            Program Partai Golkar
A. SUKSES konsolidasi dan pengembangan organisasi dalam rangka membangun kemandirian, pencitraan dan kewibawaan partai meliputi konsolidasi idiil, wawasan dan organisasi :
1. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan ideologi perjuangan Partai Golkar diseluruh jajaran dan anggota Partai Golkar dalam rangka untuk emnjamin tegak dan utuhnya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Meningktakan pemahaman dan kesadaran berbangsa dan bernegara di seluruh jajaran dan anggota Partai Golkar dalam rangka pemantapan wawasan kebangsaan dengan senantiasa mengedepankan paradigma pembaruan dan kesinambungan pembanguna nasional di tengah – tengah percaturan global
3. Mengembalikan Partai Golkar pada posisi sentral dalam dinamika kehidupan politik di tanah air, sehingga dapat mengembangkan pengaruh yang nyata dalam menetukan arah kehidupan demokrasi dan perjalanan bangsa di masa depan, melalui kiprah politik dan karya nyata para kadernya di segenap bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan kader – kader partai Golkar untuk dapat mengaktualisasikan diri secara kreatif, inovatif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan Karya Kekaryaan Partai Golkar.
5. Memperluas basisi keanggotaan yang disertai dengan sistem administrasi yang tertata secara baik, dengan memanfaatkan IT yang terkelola secara terpadu, sehingga menjamin adanya sistem informasi keanggotaan yang pasti, sehingga data keanggotaan termasuk nama dan alamat lengkap, dapat diakses setiap secara on line di seluruh Indonesia
6. Melakukan penataan kelembagaanpartai dalam perspektif struktural dan fungsional di semua tingkatan, guna menjamin peningkatan peran partai sebagai mesin politik yang efektif bagi pelaksanaan program-program Partai Golkar dan pemenangan Partai Golkar dalam setiap pemilu, baik pilkada, Pemilihan Legislatif maupun pemilihan presiden
7. Memperkuat soliditas dan solidaritas diseluruh jajaran kepengurusan dan keluarga besar Partai Golkar melalui penguatan sistem, kader, fasilitas penunjang dan kesekretariatan partai sebagai bagian integral dari modernisasi sehingga dapat mewujudkan fungsi-fungsi partai baik ke dalam maupun keluar
8. Melakukan penataan organisasi melalui revitalisasi ormas-ormas Partai Golkar baik pada organisasi yang mendirikan, organisasi yang didirikan dan organisasi sayap sebagai satu kekuatan sumberdaya dan pilar utama konsolidasi organisasi
9. Mengembangkan lembaga pemikir (think tank) yang dimotori oleh generasi muda terdidik (intelektual muda) untuk dapat melakukan studi-studi di semua bidang kehidupan secara nasional maupun international sebagaio masukan dalam penyusunan kebijakan partai yang harus diperjuangkan
10. Memberikan dorongan dan arahan kepada kader-kader Partai Golkar terutama kader-kader yang telah menduduki jabatan-jabatan dalam lingkup eksekutif dan legislative untuk tetap melaksanakan tugas secara professional, produktif dan akuntabel
11. Mengembangkan manajemen politik secara nasional dengan memadukan posisi Partai Golkar sebagai sarana perjuangan rakyat dan mitra pemerintah yang kritis, konstruktif, obyektif dan proporsional
12. Mewujudkan pengelolaan aset dan kemampuan pendanaan partai melalui sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Partai Golkar (APBPG) dengan mengoptimalkan semua potensi sumberdaya yang tidak bertentangan dengan berbagai ketentuan yang berlaku
13. Penguatan soliditas dan solidaritas di seluruh jajaran kepengurusan Partai Golkar dengan menciptakan sistem dan iklim politik yang kondusif dan kualitatif yang mampu mengelola berbagai potensi konflik di seluruh jajaran Partai Golkar guna mewujudkan fungsi-fungsi partai, baik ke dalam maupun ke luar
14. Menjaga dan menjamin adanya prses penetuan sikap dan pandangan yang tetap konsisten pada garis perjuangan ideology partai dan dalam memperjuangkan kepentingan bangsa, sehingga partai Golkar dihormati dan dikagumi oleh “lawan politik” dan dicintai oleh rakyat
15. Mewujudkan pencitraan Partai Golkar sebagai penyalur aspirasi rakyat yang berwibawa. Sehingga layak memperoleh dukungan rakyat dengan berbagai upaya yang sistematis, rasional, terukur dan terpadu, terutama melalui program-program media massa dalam rangka membangun opini public
B. SUKSES Kaderisasi dan Regenerasi
1. Menciptakan pola rekruitmen kader yang dilakukan secara terbuka dari berbagai sumber dan lapisan masyarakat yang mencerminkan Partai Golkar sebagai partai modern dan terbuka yang memliki ciri pluralisme
2. Menciptakan sistem perkaderan yang terprogram, terukur dan sistematis terhadap basisi-basis Partai Golkar terutama terhadap massa baru dalam masyarakat.
3. Membangun institusi perkaderan yang mandiri guna menjamin berjalannya proses sirkulasi dan regenerasi politik secara sehat dan demokratis.
4. Membangkitkan kemabali semangat, militansi dan kecintaan kader terhadap Partai Golkar memalui sistem Karakterdes ( Kader Penggerak Teritorial Desa) dan Karsinal (Kader Fungsional) dengan mendayagunakan secara optimal organisasi-organsasi yang mendirikan, yang didirikan dan organisasi sayap partai Golkar.
5. Merekrut dan mengembangkan kader-kader fungsional di segala bidang (petani, nelayan, guru, dan profesi-profesi lainnya) untuk dapat melaksanakan program – program partai secara professional di tengah-tengah masyarakat, sebagai penjabaran dari konsep Karya Kekaryaan Partai Golkar.
6. Mendayagunakan kader-kader Partai Golkar secara efektif dalam berbagai bidang sesuai dengan komptensi yang dimilikinya sehingga terdistrubusikan secara merata dan mampu memberikan kontribusi positif di bidangnya masing-masing.
7. Mewujudkan proses regenerasi kepemimpinan partai dalam semua tingkatan termasuk distribusi kader untuk mengisi posisi (jabatan public) yang dapat menjamin peran partai di tengah-tengah masyarakat
8. Merekrut kader-kader potensial secara merit system khususnya dikalangan usia muda yang etlah teruji, memiliki kompetensi dan dengan memperhatikan kesetaraan gender untuk memperkuat struktur kepengurusan Partai Golkar
C. SUKSES pembangunan dalam rangka pengembangan dan penguatan demokrasi untuk mencapai kesejahteraan rakyat
1. Memantapkan implementasi nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka dan dasar Negara untuk membangun sistem politik Indonesia dalam kerangka konsolidasi demokrasi berdasarkan UUD 1945, melalui: (1) penataan dan harmonisasi semua peraturan perundang-undangan bidang politik yang terkait, (2) penataan lembaga-lembaga politik dan penyelenggara pemilu untuk meningkatkan kualitas pemilihan umum dalam seleksi kepemimpinan politik, serta (3) pengembangan budaya politik yang demokratis, berkualitas dan bermartabat, dalam rangka untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mengembangkan budaya politik yang demokratis yang ditandai dengan peningkatan partisipasi politik masyarakat, kebebasan pers yang bertanggung jawab dan menjamin hak rakyat untuk memperoleh informasi dalam rangka pendidikan politik bangsa.
3. Memantapkan kualitas dan peran partai sebagai pilar utama demokrasi dalam memperjuangkan aspirasi rakyat guna mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI 1945
4. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian ekonomi masyarakat (warga Negara Indonesia) sebagai pelaku utama perekonomian nasional yang berkualitas dan produktif sehingga mampu menggerakkan roda pembangunan nasional secara efektif dalam rangka mencapai kesejahteaan rakyat.
5. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis dan komprehensif tentang strategis ekonomi “dua jalur” dalam memenuhi tuntutan reformasi ekonomi yaitu meningkatkan ekonomi kerakyatan dan memperkuat daya saing ekonomi global, dengan mendorong peningkatan indeks Pengembangan Manusia (HDI) dan pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur kesejahteraan rakyat.
6. Mendorong peningkatan kualitas pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,melalui pemantapan fundamental ekonomi yang kuat, produktivitas tenaga kerja, peningkatan investasi dan ekspor yang berkualitas dan kompetitif, serta pemanfaatan sumberdaya alam dengan menciptakan nilai tambah secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
7. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis guna mendorong Pengentasan kemiskinan melalui peningkatan akses kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin, pengembangan program pemberdayaan, serta peningkatan subsidi langsung pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan ketahanan pangan.
8. Mengembangkan pemikiran-pemikiran strategis guna mendorong Penurunan angka pengangguran, melalui penciptaan lapangan kerja, penyelenggaraan pendidikan dan keterampilan bagi calon pekerja, pengembangan pasar kerja aktif, dan manajemen tenaga kerja Indonesia, dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh potensi dan kearifan lokal.
9. Mengembangkan program-program kemitraan dengan berbagai lembaga, Baik pemerintah maupun swasta, dalam rangka pengembangan ekonomi kerakyatan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.
10. Mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui Peningakatan kesehatan dan gizi, mempermudah akses terhadap obat generik, revitalisasi peran Puskesmas dan pemantapan program Keluarga Berencana (KB), serta penataan lingkungan tempat tinggal yang menjamin terwujudnya lingkungan hidup yang manusiawi.
11. Mempertahankan realitas masyarakat Indonesia yang bercorak Pluralistik (majemuk) yang menjunjung tinggi toleransi atas perbedaan primordial (suku, agama, ras, dan antar-golongan) sebagai suatu kekayaan khasanah nasional yang merupakan sumber kekuatan bangsa.
12. Mengembangkan pemikiran-pemikiran dan program strategis dalam Rangka memperkokoh kedalatan wilayah NKRI melalui peningkatan pembangunan terhadap pulau-pulau terdepan NKRI yang berbatasan dengan Negara lain.
13. Mengembangkan pemikiran-pemikiran terkait dengan masalah politik Luar negeri yang bebas aktif, dalam rangka meningkatkan kedaulatan dan kewibawaan bangsa sehingga memiliki pengaruh yang nyata dan kontribusi positif di tengah-tengah pergaulan antar-bangsa di tingkat regional dan internasional
14. Mengembangkan dan mengefektifkan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga pertahanan wilayah demi tegaknya kedaulatan NKRI, serta prosionalisme aparat kepolisian (Polri) dalam mengatasi berbagai tindak kejahatan, termasuk aksi-aksi terorisme yang merugikan sendi-sendi pembangunan nasional, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, disertai dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan alat utama sistim persnjataan (alutsista) dan sarana prasarana lainnya.
15. Memperkokoh supremasi (menempatkan hukum sebagai “panglima” dalam kehidupan berbangsa) dan kepastian hokum, sehingga tercipta rasa keadilan dalam masyarakat dan memperkokohiklim yang kondusif bagi peningkatan investasi.
16. Mengembangkan budaya hokum melalui peningkatan advokasi dan penyadaran masyarakat dalam meningkatkan kualitas ketertiban public dan pemantapan profesionalisme aparat penegak hokum sehingga tercipta rasa aman atas ancaman kepentingan public dari berbagai tindak kejahatan seperti kerusakan lingkungan, penyelundupan manusia, perdagangagn
17. Mengembangkan pemikiran dan implementasi rekonsiliasi nasional dengan berpijak pada implementasi penghormatan dan perlindunganhak asasi manusia (HAM) guna menjamin terciptanya kebersamaan sebagai warga bangsa yang berpikiran maju ke depan dalam membangun bangsa
18. Meningkatkan gerakan anti korupsi yang dialkukan secara sistematis, konsisten dan kontinyu demi terselenggaranya tata-kelola pemerintahan yang baik dan efektif, praktik penyelenggaraan Negara yang bersih, sehingga menjamin kelangsungan percepatan pembangunan nasional
19. Mengembangkan pemikiran dan implementasi atas pengembangan peran strategis agama-agama dalam perspektif peningkatan kualitas spiritual (iman dan taqwa) masyarakat dan kerukunan antar umat beragama sebagai basis nilai dan basis pijak pembanguna nasional
20. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik (guru), pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, kualitas kurikulum pendidikan, serta sarana-prasarana pendidikan yang memadai, guna menghasilkan peserta didik yang berkualitas sebagai sumber daya manusia yang utama bagi pembangunan nasional.
  1. Program populer yang digunakan untuk kampanye
Cara yang digunakan partai golkar untuk melakukan kampanye bukan lagi mengandalkan strategi konvensional seperti kampanye dengan mobilisasi massa, metode konvensional masih relevan digunakan tetapi juga harus dikombinasikan dengan kampanye melainkan juga memanfaatkan media, terutama new media atau social media semacam Facebook, Twitter dan lain lain. Pemanfaatan sosial media merupakan keniscayaan di era teknologi informasi seperti sekarang. Menyampaikan visi,  misi dan program-progam Partai Golkar akan jauh lebih efektif dan efisien jika melalui social media. Sebab selain cara mengakses yang mudah dan sudah populer bagi masarakat Indonesia, juga dapat menjangkau banyak kalangan sosial media juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar